Wisatawan Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani, Menpar Widiyanti Putri Beri Respons Begini
Setelah upaya pencarian selama empat hari, jenazah Juliana ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter pada Selasa (24/6).

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta pelaku usaha wisata ekstrem untuk mematuhi kewajiban Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian ekstrem. Hal ini menyusul dengan musibah yang menimpa wisatawan asal Brasil, Juliana Marins (26), terjatuh saat mendaki di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6).
Setelah upaya pencarian selama empat hari, jenazah Juliana ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter pada Selasa (24/6) dan baru dapat dievakuasi pada Rabu (25/6) karena medan ekstrem dan cuaca buruk.
"Kami ingin menegaskan kewajiban ketat untuk mematuhi SOP yang telah diatur. Kepatuhan terhadap prosedur ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi benteng utama dalam meminimalkan insiden fatal," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan pers pada Sabtu (28/6).
Menpar menegaskan kewajiban bagi semua pihak untuk mematuhi SOP pendakian ekstrem, terutama di Gunung Rinjani, yang telah diatur dalam SK Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor 19 Tahun 2022.
Dia meminta agar pelaku industri dan pengelola destinasi wisata ekstrem melakukan pengawasan dan audit mendalam terhadap semua operator serta pemandu di destinasi ekstrem hingga pelatihan ulang wajib untuk pemandu dan porter yang mencakup teknik keselamatan, evakuasi darurat, dan komunikasi krisis.
Peringatan untuk Masyarakat
Seiring dengan itu, Kementerian Pariwisata juga mengajak masyarakat dan wisatawan yang sedang menikmati liburan sekolah untuk memastikan telah memilih operator resmi dan pemandu bersertifikat sebelum melakukan aktivitas ekstrem. Selain itu, wisatawan juga diminta mematuhi semua protokol keselamatan dan tidak melakukan kegiatan di luar jalur resmi.
"Laporkan segera jika menemukan pelanggaran SOP di lapangan melalui nomor WhatsApp 0811‑895‑6767," imbuh Menpar.
Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah tanggung jawab bersama. Kejadian ini menjadi momentum untuk menegakkan SOP panduan wisata ekstrem secara nyata dan menyeluruh, guna mencegah tragedi serupa terulang di masa mendatang.
“Kami ingin menegaskan kewajiban ketat untuk mematuhi SOP yang telah diatur. Kepatuhan terhadap prosedur ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi benteng utama dalam meminimalkan insiden fatal,” tandasnya.