Perang Dagang Memanas, Tencent Luncurkan Program Rp200 Triliun untuk Dukung Eksportir Lokal
Perusahaan teknologi China meluncurkan inisiatif besar untuk membantu eksportir beralih fokus dari pasar luar negeri ke pasar domestik.

Raksasa teknologi China kini mengambil langkah signifikan dengan memimpin kampanye multimiliar dolar guna membantu eksportir menjual produk mereka di pasar domestik.
Langkah ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang telah mempengaruhi akses eksportir China ke pasar internasional, khususnya AS.
Dengan tarif tinggi yang diberlakukan oleh pemerintah AS, perusahaan-perusahaan teknologi seperti Tencent dan Douyin (versi TikTok di China) berupaya mengalihkan fokus penjualan para eksportir ke pasar domestik.
Tencent, salah satu pemimpin dalam industri teknologi China, meluncurkan program ambisius yang menargetkan untuk menciptakan penjualan senilai 100 miliar yuan (sekitar USD13,7 miliar USD) bagi perusahaan-perusahaan yang selama ini bergantung pada ekspor.
Program ini tidak hanya membantu pendirian operasi yang berorientasi pada pasar domestik, tetapi juga mendukung ekspansi ke pasar Asia Tenggara. Dengan berbagai dukungan yang ditawarkan, Tencent memberikan kesempatan bagi eksportir untuk membuka toko online di WeChat tanpa biaya deposit dalam beberapa kasus, serta diskon dan subsidi untuk penjualan melalui fitur live streaming WeChat.
Selain itu, Tencent juga menawarkan bantuan untuk ekspansi ke pasar Asia Tenggara melalui platform pembayaran Tenpay Global. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Tencent untuk membantu eksportir beradaptasi dengan kondisi pasar yang baru.
Inisiatif Douyin dan Perusahaan Teknologi Lainnya
Tak hanya Tencent, Douyin juga meluncurkan program serupa yang menyediakan saluran khusus bagi eksportir untuk membuka toko di platform mereka. Melalui inisiatif ini, Douyin berupaya mengurangi biaya operasional dan memberikan kredit modal hingga 1 juta yuan, serta menawarkan pembiayaan tanpa bunga selama 45 hari. Program-program ini dirancang untuk memberikan dukungan maksimal kepada eksportir Tiongkok yang mengalami kesulitan dalam menjangkau pasar luar negeri akibat perang dagang.
Perusahaan teknologi besar lainnya, seperti JD.com, juga berpartisipasi aktif dalam kampanye ini. JD.com merencanakan investasi sebesar 200 miliar yuan dalam setahun ke depan untuk membantu produsen yang berorientasi ekspor dalam menjual produk mereka di pasar domestik. Dengan dukungan finansial yang signifikan ini, diharapkan para eksportir dapat lebih mudah beradaptasi dan menemukan peluang baru di dalam negeri.
Alibaba, melalui rantai supermarket Freshippo, tidak ketinggalan dalam upaya ini. Freshippo membuka saluran onboarding cepat 24 jam untuk eksportir Tiongkok dan berencana untuk meluncurkan bagian khusus untuk produk ekspor di platform mereka. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat proses integrasi produk-produk eksportir ke dalam pasar domestik.
Sentimen Nasionalisme dan Dukungan Sektor Swasta
Kampanye ini tidak hanya melibatkan dukungan finansial dan infrastruktur teknologi, tetapi juga memanfaatkan sentimen nasionalisme yang kuat di kalangan masyarakat Tiongkok. Eksportir kini menggunakan platform media sosial seperti Rednote untuk melakukan siaran langsung, menawarkan diskon besar, dan menekankan patriotisme untuk menarik pembeli domestik. Hal ini menunjukkan bahwa sektor swasta dan pemerintah Tiongkok bersinergi dalam menghadapi dampak negatif dari perang dagang.
Inisiatif ini mencerminkan respons besar-besaran dari perusahaan teknologi Tiongkok yang berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam membantu eksportir beradaptasi dengan perubahan lanskap perdagangan global. Meskipun masih ada skeptisisme di kalangan beberapa eksportir yang mencari pasar alternatif, kampanye ini menunjukkan upaya signifikan untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS dan mengembangkan potensi pasar domestik yang lebih luas.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan-perusahaan teknologi ini, diharapkan para eksportir Tiongkok dapat menemukan peluang baru dan meningkatkan penjualan mereka di dalam negeri, sekaligus mengurangi dampak negatif dari perang dagang yang berlangsung.