7 Tentaranya Tewas oleh Hamas, Israel Malah Membantai Puluhan Warga Gaza
Puluhan warga Palestina dibunuh oleh tentara Israel saat mencari bantuan makan.

Perang sedikit mereda di Iran, tapi Israel kembali membabi buta di Gaza. Sedikitnya ada 78 orang yang meninggal dunia di Jalur Gaza, sejak kemarin (25/6) pagi. Korban yang meninggal dunia, termasuk warga Palestina yang sedang menunggu bantuan.
Momen itu terjadi saat presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa ada kemajuan besar yang sedang dilakukan untuk mengakhiri perang.
Tidak hanya korban yang meninggal, laporan dari rumah sakit al-Awda dan Al-Aqsa Martyrs di Gaza mengatakan jika ada korban lainnya yang terluka oleh tembakan Israel pada Rabu kemarin. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
Puluhan Warga di Gaza Dibantai oleh Israel

Mengutip dari Aljazeera jika aksi kejam itu dilakukan oleh tentara Israel saat puluhan warga Palestina sedang menunggu bantuan di dekat persimpangan Netzarim di Gaza Tengah.
Kasus kematian tersebut bukan terjadi hanya satu kali. Ini merupakan gelombang baru dalam kekerasan di dekat titik distribusi bantuan yang didirikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung oleh Israel dan AS.
GHF dinilai terlalu kontroversial dan dianggap sebagai perangkap kematian pada warga Palestina. Ia juga mendapatkan kritik keras dari badan-badan bantuan PBB, karena tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk.
Selain itu, GHF juga biasanya didirikan sangat dekat dengan tempat pasukan Israel berada, dengan tank-tank, kendaraan lapis baja, dan penembak jitu di sekitarnya. Hal itu diungkapkan oleh Hani Mahmoud dari Aljazeera.
"Yang mengkhawatirkan, orang-orang hanya diberi waktu 20 menit di pusat-pusat bantuan untuk mendapatkan apa pun yang tersedia, seperti paket makanan. Setelah periode 20 menit itu berakhir, penembakan sering kali dimulai. Itulah salah satu alasan kita melihat banyak orang tewas di pusat-pusat ini," katanya.
Rumah Deir el-Balah juga Diserang
Selain penembakan di lokasi bantuan makanan, laporan dari Aljazeera juga mengatakan jika lima orang meninggal dunia dalam pemboman di sebuah rumah di Deir el-Balah di Gaza Tengah.
"Lima anggota keluarga tewas seketika oleh bom yang dijatuhkan di sana. Tiga anggota keluarga lainnya tewas di kamp pengungsi Nuseirat," kata Hani Mahmoud.
Serangan tersebut diketahui dilakukan tanpa peringatan apapun. Razmi Khaled, seorang warga Gaza, mengatakan jika pasukan Israel menyerang pada malam hari dan menyebabkan warga yang tinggal di penampungan terkena dampaknya.
"Langit-langit runtuh ke tanah. Mereka semua hancur berkeping-keping. Sekitar 12 orang berada di gedung ini; mereka semua hancur berkeping-keping. Kami menyelamatkan apa yang kami bisa, tiga orang hancur berkeping-keping, dan di sini kami mencoba menyelamatkan beberapa orang, seorang martir dan sisanya yang berada di bawah reruntuhan," tambahnya.
Tewasnya Tentara Israel

Diduga serangan tersebut dilakukan sebagai respons atas tewasnya tentara Israel dalam pertempuran di Gaza, Selasa (24/6) lalu. Mereka yang tewas berusia antara 19 sampai 21 tahun dan merupakan anggota Batalyon Teknik Tempur ke-605.
Tentara ke delapan dari unit yang sama mengalami luka yang parah dan telah dievakuasi secara medis ke Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan itu adalah "hari yang sangat sulit bagi rakyat Israel".
Militer telah merilis nama enam dari mereka, tetapi masih menahan satu nama karena keluarga tentara ketujuh belum diberi tahu tentang kematiannya.