Daftar Produk RI yang Paling Banyak Dikirim ke AS, Bakal Terdampak Tarif Baru Trump
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2024, total nilai ekspor Indonesia tercatat mencapai USD 264,70 miliar.

Kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terus menjadi sorotan dunia. Kebijakan ini dinilai berpotensi menambah ketidakpastian dalam perekonomian global, termasuk bagi Indonesia.
Dalam aturan baru tersebut, produk ekspor Indonesia dikenakan tarif balasan atau tarif timbal balik sebesar 32 persen, sebuah angka yang cukup besar dan tentu saja berisiko menekan daya saing produk Indonesia di pasar Amerika.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2024, total nilai ekspor Indonesia tercatat mencapai USD 264,70 miliar. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 2,29 persen dibandingkan tahun 2023.
Dari jumlah tersebut, ekspor non-migas mendominasi dengan nilai mencapai USD 248,83 miliar, atau naik 2,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengutip data dari Kementerian Perdagangan, surplus perdagangan nonmigas Indonesia sepanjang 2024 sebagian besar ditopang oleh transaksi dengan sejumlah negara mitra utama.
Amerika Serikat tercatat menjadi negara penyumbang surplus terbesar bagi Indonesia, dengan nilai mencapai USD16,84 miliar. Posisi berikutnya ditempati oleh India sebesar USD15,39 miliar, Filipina USD8,85 miliar, Malaysia USD4,13 miliar, dan Jepang USD3,71 miliar.
Sementara itu, merujuk pada data ekspor Indonesia pada Januari hingga Februari 2025, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat mencapai USD4,67 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD4,09 miliar.
Secara khusus, pada Februari 2025, nilai ekspor nonmigas Indonesia tumbuh 0,74 persen menjadi USD2,34 miliar dibandingkan Januari 2025 yang tercatat sebesar USD2,32 miliar. Dibandingkan Februari 2024, kenaikannya bahkan mencapai 11,70 persen dari posisi USD2,10 miliar.
Komoditas yang Diekspor ke Amerika Serikat
Lantas, komoditas apa saja yang paling berisiko terkena imbas dari kebijakan tarif tinggi ala Donald Trump ini?
Mengutip data dari Trading Economics, berikut adalah 10 komoditas terbesar yang diimpor Amerika Serikat dari Indonesia sepanjang tahun 2024, dan berpotensi terdampak langsung oleh kebijakan tarif tersebut:
• Peralatan listrik dan elektronik dengan nilai mencapai USD4,83 miliar
• Alas kaki, pelindung kaki, dan produk sejenis senilai USD2,64 miliar
• Barang-barang pakaian berbahan rajutan atau kaitan mencapai USD2,30 miliar
• Lemak dan minyak hewani maupun nabati serta produk turunannya sebesar USD2,19 miliar
• Pakaian jadi bukan rajutan atau kaitan mencapai USD2,14 miliar
• Produk karet dan turunannya sebesar USD1,96 miliar
• Perabotan, perlengkapan rumah, dan bangunan prefabrikasi mencapai USD1,64 miliar
• Mesin, reaktor nuklir, dan boiler dengan nilai USD1,23 miliar
• Produk perikanan seperti ikan, krustasea, moluska, dan invertebrata akuatik lainnya sebesar USD1,15 miliar
• Barang-barang berbahan kulit, isi perut binatang, perlengkapan perjalanan, dan produk serupa mencapai USD910,46 juta.