Eks Kepala Otorita Tegaskan Tidak Ada Jalan mundur untuk IKN, Uang Pajak Jangan Jadi Proyek Mangkrak
Mantan Kepala Otorita IKN Prof. Bambang Susantono angkat bicara dan memberi pandangan mengenai arah pembangunan megaproyek IKN.

Nasib Ibu Kota Nusantara (IKN) banyak dipertanyakan publik. Mantan Kepala Otorita IKN Prof. Bambang Susantono angkat bicara dan memberi pandangan mengenai arah pembangunan megaproyek ini.
Menurutnya, sudah tak ada jalan mundur untuk IKN. Sebab, ratusan triliun sudah digelontorkan demi membangun ibu kota baru itu.
"Artinya at this point, ini point of no return, karena sudah ada yang terbangun," kata Bambang dalam Podcast Merdeka.com, Selasa (3/6).
Bambang menerangkan, IKN digadang-gadang menjadi lebih dari sekadar pusat pemerintahan. Kota ini dirancang sebagai kota riset, kota hijau, hingga kota teknologi masa depan yang inklusif.
"Bahwa ini kota nantinya akan difungsikan jadi kota riset, kota hijau, kota rujukan, ibu kota politik, ibu kota yang penuh atau sebagainya ini masih 20 tahun lagi perjalanannya, dan itu bisa saja terjadi, karena balik lagi semua itu keputusan politik," ujarnya.
Bambang ingin IKN tetap dimanfaatkan apapun nasib ke depannya agar tak jadi proyek mangkrak.
"Semua itu tantangan. Tapi yang penting, kita sebagai warga pembayar pajak ingin supaya yang sudah dibangun benar-benar dipakai, bukan jadi proyek mangkrak," tegas Bambang.
"Misalnya ada beberapa departemen saja yang akan kesana misalnya ini akan menjadi kota satu rujukan dimana ada kota di Indonesia benar benar jadi satu rujukan ada kota yang cerdas," sambungnya.
IKN Kota Teknologi Canggih
Bambang membeberkan, IKN akan dilengkapi teknologi canggih mulai dari tiang lampu jalan yang bisa 'ngobrol' melalui layar interaktif, hingga uji coba mobil terbang bersama Hyundai yang sudah dilakukan di Bandara Samarinda.
IKN juga dirancang memiliki angkutan umum tanpa pengemudi dan tata kota yang memungkinkan warganya berpindah tempat dengan nyaman dalam 10–15 menit.
"Desainnya begitu loh, yang saya desain di sana ada seperti itu," ungkapnya.
Bambang mengakui tantangan terberat bangun IKN adalah anggaran dan sisi politik. Namun, ia mengajak untuk konsisten terhadap apa yang sudah diputuskan dan digariskan.
"Putusan mungkin bisa berubah, tapi prinsip kota kita itu harus green, harus inklusif jadi enggak cuma buat orang kaya, bedanya bikin ibu kota dan real estate kan itu," pungkasnya.