WhatsApp Tambah Fitur AI untuk Ringkas Pesan Tak Terbaca
Fitur opsional ini memanfaatkan Meta AI dan hanya bisa dilihat oleh pengguna yang mengaktifkannya.

Meta resmi memperkenalkan fitur baru berbasis kecerdasan buatan di WhatsApp yang memungkinkan pengguna merangkum pesan tak terbaca dalam sebuah chat. Fitur opsional ini memanfaatkan Meta AI dan hanya bisa dilihat oleh pengguna yang mengaktifkannya, bukan oleh orang lain dalam percakapan tersebut.
Pengumuman ini disampaikan Meta pada Rabu (waktu setempat), dan menjadi perluasan dari teknologi AI yang sebelumnya diperkenalkan pada April lalu. Teknologi itu memungkinkan penerapan fitur AI tanpa mengganggu enkripsi atau privasi pengguna.
“Fitur Message Summaries menggunakan teknologi Private Processing, yang memungkinkan Meta AI menghasilkan ringkasan tanpa Meta maupun WhatsApp dapat melihat isi pesan atau ringkasan tersebut,” tulis perusahaan dalam sebuah unggahan blog resmi dikutip dari TechCrunch, Kamis (26/6).
“Tak ada satu pun pihak lain dalam obrolan yang tahu bahwa Anda telah merangkum pesan.”
Fitur ini dinonaktifkan secara default, tetapi pengguna yang mendapat akses akan melihat ikon kecil sebagai penanda bahwa fitur tersedia untuk mereka. Meta memulai peluncuran terbatas di Amerika Serikat dengan dukungan bahasa Inggris, dan menjanjikan perluasan ke negara serta bahasa lain pada akhir tahun ini.
Sebelumnya, Meta AI dalam WhatsApp hanya dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan umum atau membantu menulis pesan, namun tidak memiliki akses langsung ke isi obrolan pengguna.
Kini, dengan teknologi pemrosesan baru yang bersifat privat, WhatsApp bisa memahami konteks chat untuk memenuhi permintaan pengguna seperti merangkum pesan atau memberikan saran penulisan — semuanya tetap dilakukan tanpa mengorbankan privasi.
Fitur-fitur berbasis AI ini dapat diakses lewat pengaturan baru yang tersedia melalui: Settings > Chats > Private Processing. Di sana, pengguna bisa mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi-fungsi AI secara individual sesuai kebutuhan.
Langkah ini menunjukkan upaya Meta dalam memperkuat kehadiran AI di aplikasi pesan instan sambil tetap mematuhi prinsip privasi pengguna. Dengan jumlah pesan masuk yang makin banyak setiap harinya, fitur semacam ini bisa jadi penyelamat bagi mereka yang sering tertinggal update dalam percakapan grup atau kerja.
Namun, Meta juga menegaskan bahwa kehadiran fitur ini tidak serta-merta mengurangi standar keamanan WhatsApp, yang dikenal dengan sistem end-to-end encryption—di mana hanya pengirim dan penerima yang bisa membaca isi pesan, bahkan WhatsApp pun tidak bisa mengaksesnya.
Dengan pertumbuhan cepat teknologi AI generatif, Meta tampaknya terus berupaya mengintegrasikan asisten cerdas dalam aplikasi populernya, termasuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger. Fitur ini merupakan contoh konkret bagaimana AI bisa membantu pengguna sehari-hari dengan cara yang tetap aman dan nyaman.
Apakah fitur ini akan jadi standar baru dalam komunikasi digital? Belum bisa dipastikan. Namun satu hal jelas: Meta sedang membentuk kembali cara kita berinteraksi dengan pesan di era AI.